Kamis, 17 November 2016

Kebahagiaanku Ada Pada Mereka


Terkadang telah lupa bahwa Allah menghadirkan orang-orang disekeliling kita dengan maksud dan tujuan tertentu, ana sebagai manusia biasa hanya bisa bersyukur selalu Allah jaga dan selalu mendekatkan ana pada orang-orang yang luar biasa.Sempat berfikir saat lulus kuliah anak langsung mengajar di sekolah menengah pertama (SMP) atau sekolah menengah atas (SMA). Begitu banyak gejolak yang terjadi saat ana selesai wisudah. Orang tua ana yaitu ibu ana menginginkan ana untuk mendaftarkan diri sebagai pekerja bank, tapi ana menolaknya karena alasan ini dan itu. Bekerja di bank ??? yang benar saja, ana tak akan mau melucuti apa yang telah ana jaga selama 2 tahun. Untuk hijrah itu sulit, tak akan ana biarkan karna dunia ana gadaikan keimanan.
Sedih itu pasti, hampir setiap hari ana pergi ke sekolah-sekolah untuk mengantarkan surat lamaran kerja. SMA 2 Mempawah, SMP 4 Mempawah dan SMP SMA lainnya. Ana selalu yakin dengan kekuatan do’a. selang 2 hari ana beranikan diri untuk melamar kerja di Pesantren Darussalam. Sesampainya disana ana bertemu dengan kepala sekolahnya dan alhamdulillah langsung diterima kerja sebagai guru pengganti selama 3 bulan, atas izin Allah ana pun bekerja di Pontren Darussalam. Tapi setelah sebulan bekerja ana dapat panggilan dari Yayasan SD IT Anak Shaleh Mempawah Hilir, sebenarnya ana ragu mau datang karena akan diadakan tes dulu sebelum menjadi guru di SD IT Anak Shaleh. Di dalam hati ada rasa bimbang dan ragu, tapi ana selalu yakin ada hal baik yang akan terjadi, insyaAllah Allah akan pilihkan pekerjaan yang pas dengan ana karena tak ada yang lebih tahu kebaikan untuk seseorang selain penciptanya sendiri. Akhirnya ana pergi ke SD IT Anak Shaleh dan di tes, deg degan tapi nama Allah selalu ana sebut di dalam hati.
Sebulan lebih telah berlalu, masa bekerja di Pontren sebentar lagi habis, tapi panggilan yayasan dari SD IT Anak Shaleh belum juga datang. Bimbang dan resah , timbul pertanyaan apakah ana akan menjadi pengangguran lagi. Bu Endang salah satu orang yayasan sekaligus murobi ana mengatakan bahwa bersiaplah karena ana akan bergabung di SD IT Anak Shaleh, selang  3 hari kemudian Pontren Darussalam meminta ana menjadi guru tetap disana. MasyaAllah Maha Suci Allah, Allah menghadapkan ana pada 2 pilihan yang sulit. Kedua sekolah itu bagus dan baik, tapi ana memutuskan untuk menjadi guru di SD IT Anak Shaleh. Keputusan yang ana ambil buruk atau baik itu semua ana serahkan kepada Allah, karena ana bekerja lillahi ta’ala.
Sebenarnya anak Pontren Darussalam sangat menyayangkan kepergian ana, karena mereka sudah merasa nyaman dan dekat dengan ana, tapi ana harus memilih salah satu pekerjaan tidak bisa kedua-duanya. Saat ana berhadapan dengan kepala sekolah SD IT ana langsung diamanahkan menjadi wali kelas 3B. what???? Ana sempat bimbang karena jujur selama kuliah ana hanya belajar dan diajarkan bagaimana mengajar anak SMP dan SMA.
Pertama kali masuk ke kelas ana gugup dan masyaAllah ana langsung tersenyum melihat wajah anak-anak yang lucu-lucu dan soleh solehah, banyak tantangan saat mengajar mereka. Saat mengajar ana harus berperan sebagai ibu mereka, kakak mereka, teman mereka, dan guru mereka. Tapi ana slalu bahagia melihat senyum diwajah mereka. Semakin hari ana semakin dekat dengan mereka bahkan sangat dekat, mereka selalu manja dan menurut kepada ana, tapi mereka harus naik di kelas 4 dan bukan ana lagi yang mengajar mereka, sedih si pasti tapi mungkin ini yang terbaik.

Usai kenaikan kelas ana sebenarnya diamanahkan untuk mengajar di kelas 4, yaitu 4 B, lalu berubah disuruh ngajar kelas 5, dan ujung-ujungnya berubah lagi mengajar di kelas 6. (tepo jidat) Ana harus mengajar kelas yang selama mereka dikelas 5 selalu membuat masalah,berkelahi, ribut. Hadu,...tapi lagi-lagi ana percaya ada maksud di balik keputusan ini. Hati rasa bimbang, apakah ana sanggup mengajar mereka karena mereka nanti akan menghadapi Ujian Sekolah (US). Masalah sifat atau kenakalan mereka insyaAllah bisa ana kontrol, karena ana yakin mereka bukan anak nakal tetapi banyak akal. Ana juga yakin mereka tak seperti yang guru-guru lain ceritakan, kelas inilah, nakallah, ributlah, karena rasa percaya itulah ana mantap menerima amanh untuk menjadi  wali kelas 6.
Pertama kali masuk kelas nampaknya mereka agak sedikit terkejut, mungkin,..karena ana selama mengajar di kelas 3B biasanya juga sering mereka panggil jika di kelas mereka dulu yaitu kelas lima saat ada yg berkelahi atau bertengkar, jadi mereka sebenarnya sudah tidak asing lagi dengan ana.  Hari-hari ana lalui bersama mereka, masyaAllah mereka tak seperti yang ana bayangkan, anak-anaknya penyayang, peduli sama teman, dan yang terpenting selalu membuat ana bahagia dan tertawa. Ana selalu menyayangi mereka, karena kebahagiaan ana ada pada mereka.


Sabtu, 26 Desember 2015

Kangen Nulis Aja


Assalamu’alaikum, wr.wb.
            MasyaAllah, lama rasanya tak menulis seperti ini. Enah kapan terakhir kali aku menulis. Lupa deh...
Selepas kuliah ku kira hanya fokus kerja aja, tapi Allah berkehendak lain. Aku bergabung di organisasi BIRENA. Sebenarnya Allah tau bah kalau aku itu paling malas ikut kegiatan gitu gitu, dulu di LDK sekarang di BIRENA. Dulu di LDK ada kak Hanny tapi pas kak Hanny ndak aktif di LDK lagi nah aku kabur deh, yah ketawan, he..di LDK dulu aku staf di JMI (Jaringan Media Islam) nah disitu aku belajar ngedit foto, foto yang bagus ku edit jadi alaaaaaayyyyyy buanget. Selain itu aku belajar buat video, walaupun sederhana dak sebagus buatan kak hanny, yah yang penting bisa buat videolah, he..
Dulu kalau udah sama kak hanny pasti di dongengin mulu, tentang ilmu agama, Al-Qur’an pokoknya seputar dunia islam. dan yang paling lucunya tu kalau diajak mabit, nah banyak alasan tu untuk menolaknya, karna aku menghindar dari solat tahajud. Tapi kalau uang saku dah habis, di ajak nginap yah ikut aja.. tapi aku harus mempersiapkan mental untuk solat tahajud. Karna jujur bagiku solat tahajud itu solat yang palinggggggg sulit..
Yah begitulah aku, tapi walupun begitu aku tetap merasa enak saat bersama kak hanny, kak hanny juga paling doyan memberi pencerahan tentang persahabatan. Maklum dulu sering kelai sama sahabat, jadi curhatnya sama kak hanny. Kak hanny dengan penuh kesabaran menasehatiku, sehingga sifatku yang keras dan egois bisa berubah menjadi manusia yang pengertian dan penyayang, ahahaaa, muji diri sendiri deh jadinya,...
Tapi kalau dipikir-pikir selama 5 tahun belakangan ini banyak perubahan yang terjadi padaku, dari yang dulu tomboy abiz sampai-sampai ada bekas luka dimuka gara-gara ditinju cowok, tapi itu dulu. Dan waktu SMA pernah nampar muka dan ngejambak rambut adk kelas, Astagfirullah. Setelah kuliah, pakai jilbab dan ketemu sama kakak LDK yang pakai ijo-ijo seperti kacang ijo tu, masyaAllah berubah 180 derajad. Sekarang dibentak sikit je dah nagis, ahahaaaaa. Dulu dibentak sikit, tangan melayang dengan indah..
Banyak perubahan yang terjadi pada diri ini setelah mengenal Tarbiyah. Rasanya aneh sendiri, apa lagi sekarang Allah memberikan amanah di BIRENA sebagai kabid Kemuslimahan. Endak salah ke tu, or mimpi. Tapi pas ku cubit pipiku kok terasa sakit, berarti bukan mimpi.
Dari hal ini aku belajar bahwa sebenarnya dari dulu Allah memperhatikanku dan Dia memilih waktu yang tepat untuk memanggilku kembali mendekati-Nya. Allah tak pernah meninggalkanku walaupun hanya sekejap. Banyak cobaan saat ingin mendatangi-Nya. Terutama disaat aku harus menahan nafsu yang selalu ingin mendorongku pada hal-hal yang dimurkai Allah, tetapi lagi lagi dan lagi Allah menyelamatkanku. Hingga akhirnya aku capek sendiri. Hehehee..
Sekarang Apapun yang ku lakukan hanya untuk Allah, bahkan cinta dan kasih sayangku ku curahkan sepenuhnya hanya pada-Nya. Semoga Allah selalu mendekapku dalam setiap denyut nadiku, selalu menghujaniku dengan nikmat iman dan ketakwaan.


Minggu, 13 Desember 2015

Cerita Masa Kecil Nabi Muhammad SAW


Saat itu usia Abdul Muttalib sudah hampir mencapai tujuh puluh tahun atau lebih, tatkala waktu itu Abrahah mencoba menyerang Mekah dan menghancurkan Ka’bah. Ketika itu umur anaknya Abdullah sudah dua puluh empat tahun dan sudah masanya untuk menikah. Pilihan Abdul Muttalib jatuh kepada Aminah binti Wahb bin Abdul Manaf bin Zuhrah. Pada hari pernikahan Abdullah dan Aminah itu, Abdul Muttalib juga menikah dengan Halah, putri pamannya. Dari pernikahannya itu lahirlah Hamzah, paman Nabi yang seusia dengannya.
          Tak berapa lama kemudian Abdullah pun pergi dalam suatu usaha perdagangan ke Suria dengan meninggalkan istri yang sedang hamil. Dalam perjalanannya selama beberapa bulan itu Abdullah pergi juga ke Gaza, setelah itu dia singgah ke Madinah dan kembali lagi. Saat Abdullah menuju pulang ke Mekah, dia jatuh sakit di tempat pamannya. Kawan-kawannya pun pulang lebih dulu dan menyampaikan berita sakitnya Abdullah kepada ayahnya setelah mereka sampai di Mekah.
          Setelah Abdul Muttalib mendengar berita tentang sakitnya Abdullah, ia mengutus Haris putra sulungnya untuk membawa Abdullah kembali bila ia sudah sembuh, akan tetapi saat Haris sampai ke Madinah ternyata Abdullah sudah meninggal dan sudah dikubur. Kembalilah Haris kepada keluarganya dengan membawa perasaan pilu atas kematian adiknya itu, rasa duka dan sedih menyayat hati Abdul Muttalib, menyayat hati Aminah, karena ia telah kehilangan seorang suami yang menjadi harapannya.
          Pada tahun 570 M, seperti perempuan lainnya Aminah pun melahirkan. Selesai bersalin dikirimnya berita itu kepada Abdul Muttalib di Ka’bah, bahwa Aminah melahirkan anak laki-laki. Alangkah gembiranya Abdul Muttalib setelah menerima berita itu. Cepat-cepat ia menemui menantunya itu, diangkatnya bayi itu lalu dibawanya ke Ka’bah. Ia diberi nama Muhammad. Nama itu tidak umum dikalangan masyarakat arab, tetapi cukup dikenal. Abdul Muttalib memberi nama bayi tersebut Muhammad agar dia menjadi orang yang terpuji, bagi Tuhan di langit dan bagi makhlukNya di bumi.
          Aminah menunggu akan menyerahkan anaknya itu kepada salah seorang keluarga Sa’d yang akan menyusukan, sebagaimana sudah menjadi kebiasaan bangsawan-bangsawan Arab di Mekkah. Sementara menunggu orang yang akan menyusukan, aminah menyerahkan anaknya kepada Suwaibah. Ia disusukan selama beberapa waktu, seperti Hamzah yang juga kemudian disusukannya. Jadi mereka adalah saudara susuan.
          Akhirnya datang juga perempuan-perempuan keluarga Sa’d yang akan menyusukan ke Mekah. Mereka memang akan mencari bayi yang akan mereka susukan akan tetapi mereka menghindari anak yatim karena mereka mengharapkan balasan jasa dari ayah si bayi yang mereka susukan. Oleh karena itu di antara mereka tidak ada yang mau mendatangi Muhammad. Akan tetapi Halimatu Sa’diah yang awalnya menolak, akan tetapi ternyata dia mendapatkan bayi lain sebagai gantinya, disamping itu dia juga seorang yang kurang mampu, ibu-ibu lain tidak menghiraukannya Betapa sedihnya Halimatu Sa’diah dan ia berkata kepada suaminya “ tidak senang aku pulang dengan teman-temanku tanpa membawa bayi. Biarlah aku pergi kepada anak yatim itu dan akan kubawa juga”. “baiklah.” Jawab suaminya. “Mudah-mudahan karena itu Tuhan akan memberi berkah kepada kita”.
          Halimatu Sa’diah kemudian mengambil Muhammad, dan betapa bahagianya ia karena ia melihat cahaya yang terpancar dari wajah bayi tersebut dan tak lama hujanpun turun setelah kemarau yang berkepanjangan. Halimahtu sa’dia membawanya pergi bersama-sama denga teman-temannya di pedalaman. Dia bercerita, bahwa sejak mengambil anak itu ia merasa mendapat berkah. Ternak kambingnya gemuk-gemuk dan air susunya pun bertambah.
          Sesudah lima tahin kemudian Muhammad dikembalikan kepada ibunya. Kemudian Abdul Muttalib yang bertindak mengasuh cucunya itu. Ia menjaganya dengan sungguh-sungguh dan mencurahkan kasih sayangnya kepada cucunya itu.
          Suatu ketika Aminah kemudian membawa anaknya yang berumur enam tahun itu ke Madinah (yasrib) untuk diperkenalkan kepada saudara-saudara kakeknya dari pihak keluarga Najjar. Setelah satu bulan mereka tinggal di Madinah, Aminah sudah bersiap-siap akan pulang.  Ia dan rombongan kembali pulang dengan dua ekor unta yang membawa mereka dari Mekah. Tetapi ditengah perjalanan, ketika mereka sampai di Abwa’ , Ibunda Aminah menderita sakit, yang kemudian meninggal dan dikuburkan di tempat itu. Betapa pilunya hati Muhammad tubuh yang masih kecil kini di biarkan memikul beban hidup yang berat, sebagai yatim piatu.
          Hati Muhammad bertambah pilu ketika ia berumur delapan tahun, kakeknya Abdul Muttalib meninggal dunia dalam usia delapan puluh tahun. Begitu sedihnya dia sehingga selalu menangis sambil mengantar keranda jenazah sampai ke tempat peraduan terakhir.
          Pengasuhan Muhammad dipegang oleh Abu Talib. Budi pekerti Muhammad yang luhur, cerdas, suka berbakti dan baik hati, itulah yang menarik hati pamannya. Suatu ketika pamannya ingin membawa barang dagangan ke Syam. Saat itu Muhammad berumur 13 tahun. Muhammad menawarkan diri untuk menemani  pamannya. Muhammad turut serta dalam robongan kafilah, sehingga sampai di Busra di selatan Syam. Di tengah perjalanan rombongan kafilah tersebut beristirahat ada seorang rahib Buhairah memperhatiakan rombongan tersebut dan merasa heran karena ada segumpal awan keci yang melindungi rombonga tersebut. Dan dia terus memperhatikan dan didapatinya ternya awan itu melindungi seorang remaja di rombongan tersebut. Rahib itu pun mendatangi rombongan itu, dan berbicara kepada Abu Talib. Rahib itu berkata “Keponakan anda merupakan hal yang besar dan berbahaya anda harus anda harus kembali ke negeri hijjas, saya mengenalinya. Saya telah menyaksikan cahaya yang bersinar dari wajahnya dan saya telah mendengar saya seorang nasrani dan beriman kepada Allah, sungguh telah ku baca dalam kitab suci kami bahwa akan datang seorang nabi setelah nabi kami Isa Alaisalam. Pergilah sekarang juga, bawa keponakanmu pergi saya kahwatir jika orang yahudi mengetahuinya pasti akan membunuhnya. Maka kembalilah rombongan mereka ke Mekah.
         
         
          

Minggu, 27 September 2015

Qarun dan Hartanya


Pada zaman Nabi Musa a.s, hiduplah seorang yang dianugerahi kekayaan yang berlimpah, Qarun namanya. Ia memiliki rumah yang megah dan indah serta di penuhi barang-barang mewah. Begitu juga sawah dan hewan ternaknya tak terhitung lagi. Bahkan, Qarun punya harta simpanan yang sangat banyak untuk mengangkut kuncinya saja dibutuhkan banyak orang.
Qarun memang seorang yang pandai dan ahli dalam bekerja. Namun sayang, Qarun amat pelit dan kejam. Ia hanya mau memeras tenaga orang-orang untuk memperkaya dirinya tanpa diberi upah. Hanya sedikit makanan dibagikan supaya mereka tidak mati kelaparan.
Qarun senang berjalan-jalan memamerkan kekayaannya sehingga membuat kagum orang yang melihatnya.
"Wah! Sungguh beruntung Qarun! Punya harta yang banyak!"teriak orang-orang
"Kalau saja aku kaya raya seperti Qarun, tentu hidupku akan senang sepanjang masa!" teriak yang lainnya.
Bukan main bangganya Qarun mendengar pujian itu. Ia semakin larut dalam kesombongan. Suatu siang, utusan Nabi Musa datang menjumpai Qarun. Orang itu menyampaikan pesan Nabi Musa bahwa Qarun wajib memberikan zakat atas hartanya kepada fakir miskin.
"Apa?! Memangnya siapa Musa itu?" Muka Qarun merah padam."Aku mendapat harta kekayaan ini dengan susah payah. Sekarang harus dibagikan pada orang miskin. Enak saja!" kata Qarun marah-marah.
"Hartaku ini kuperoleh dengan kerja keras dan kepandaianku sendiri! Tak ada yang membantuku,"sahut Qarun dengan angkuhnya.
Lalu, Nabi Musa sendiri yang datang ke rumah Qarun untuk menyampaikan kewajiban membayar zakat. Melihat Musa muncul dihadapannya, entah kenapa Qarun jadi gemetaran. Ia merasa takut pada Musa. Wajah beringasnya berubah ramah sekali.
"Mari! Silakan, saudaraku,"kata Qarun pada Nabi Musa.
Ia membungkukkan badannya tanda hormat."Tak perlu bermanis muka kepadaku. Benarkah kau menolak memberikan zakat? Allah telah memberimu harta yang berlimpah! Kau harus mengeluarkan zakat bagi fakir miskin.
Sungguh, aku menyuruhmu berzakat atas perintah Allah," kata Nabi Musa. Qarun amat ketakutan. Ia tidak bisa marah pada Musa.
"O, tentu!" kata Qarun."Akan kusuruh kepala gudang menghitung semua kekayaanku dan mengeluarkan zakatnya."
"Musa pun mempercayai ucapan Qarun. Pengawal dan pembantu Qarun sangat heran melihat sikap Qarun yang pengecut. Dibelakang Nabi Musa, Qarun berani menjelekkannya. Tapi di depan Nabi Musa, ia malah menghormatinya.  Sepeninggal Nabi Musa, Qarun mulai sadar akan kepengecutannya.
"Hmmmm! Aku harus menemui Musa dengan sombong! Aku harus mengembalikan kewibawaanku di depan pembantuku," kata Qarun. "Aku tidak akan mengeluarkan zakat. Harta yang kupunya bukan untuk dibagikan pada orang miskin!" umpat Qarun.
Keesokan harinya, Nabi Musa menemui Qarun lagi untuk memperingatkan kewajiban berzakat. Kali ini Qarun menyambut Nabi Musa dengan wajah yang sombong. Ia berdiri tegak di depan pintu. Dikenakannya pakaian yang bagus dan perhiasan yang mahal-mahal. Agar kelihatan besar dan Nabi Musa akan merasa rendah dihadapannya.
"Hai Qarun! Kau sudah berbohong padaku. Kemarin kau bilang akan memberikan zakat pada orang miskin, tapi nyatanya kau menolak perintah Allah," kata Nabi Musa. 
"Hai Musa! Ketahuilah, semua harta kekayaanku ini kuperoleh dengan kerja keras. Mengapa harus dibagikan pada orang miskin?"bantah Qarun dengan angkuh.
Nabi Musa kini mengetahui kalau Qarun seorang yang munafik. Si pembohong Besar. tak henti-hentinya Nabi Musa mengingatkan akan hukuman Allah bagi orang yang berdusta. Namun, Qarun tetap dalam kebanggan dirinya.
"Aku akan memohon kepada Allah supaya menenggelamkan semua harta kekayaanmu kedasar bumi,"sahut Nabi Musa.
"Ha..ha..ha.....cobalah meminta pada Tuhanmu. Aku tidak takut! Aku banyak memiliki kekayaan yang dapat menolongku,"kilah Qarun. Ia tidak mengindahkan ancaman Nabi Musa.
Nabi Musa lalu berdo'a seraya mengangkat tangannya. Allah mengabulkan do'a Nabi-Nya. Tiba-tiba, tanah yang dipijak Qarun menjadi retak dan terbelah. Rumah megah besrta isinya milik Qarun tenggelam.
"Oh.....tidak! rumahku....., hartaku......tolong.....," Qarun menjerit sedih. Dalam waktu sekejap saja semua kekayaannya amblas ke dalam tanah. Dan Qarun sendiri jatuh ke dasar bumi. Terkubur bersama harta kekayaannya yang banyak itu.
Orang-orang yang dulu berangan-angan mempunyai kekayaan yang banyak seperti Qarun kini menyadari kekhilafannya.
"Sungguh malang! Allah telah menghukum Qarun dan membinasakan seluruh hartanya," kata orang-orang itu. Karena pertolongan Allah, Nabi Musa dan kaumnya selamat.

Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong

Sabtu, 03 Januari 2015

Cinta Sesungguhnya



      Tak terasa sekarang sudah tahun 2015, rasanya baru saja masuk tahun 2014,..waktu begitu cepat berlalu,..
      Ku lihat seseorang yang terbaring ditempat tidur, tubuhnya tampak kurus dan matanya tak mampu terbuka. Kupandangi sosok wanita disampingnya,mukanya tampak sedih meratapi teman hidupnya selama 51 tahun yang setia mendampinginya. Mereka adalah kakek dan nenekku. Sejak 2 bulan lalu kakekku sakit, terakhir kali aku melihatnya sehat yaitu tanggal 9 November 2014.
Saat melihat mereka aku teringat tentang cerita percintaan mereka yang sering mereka ceritakan kepadaku. Aku tahu mereka menikah bukan dikarenakan saling jatuh cinta, tetapi mereka dijodohkan oleh kedua orang tuanya.
    Nenekku pernah bercerita bahwa dulu dia memiliki pacar. Saat gadis nenekku selalu patuh kepada orang tuanya, kehidupannya dulu lumayan enak karena orangtuanya memiliki toko. Pada masa gadisnya nenekku dijuluki kembang desa dikampungnya, hal itu ku ketahui karena ada seorang nenek-nenek yang bercerita kepadaku. Banyak sekali pria yang memperebutkannya. Tapi yah namanya juga zaman dulu, zaman siti nurbaya. Dimana orang tua turut andil dalam menentukan jodoh untuk anaknya. Pada saat itu orang tua nenekku dan kakekku sepakat untuk menjodohkan anaknya, mereka berdua tak pernah bertemu. Nenekku berkata dia terpaksa memutuskan pacarnya demi mentaati perkataan orang tuanya, sehingga nenekku setuju untuk dijodohkan walaupun dia belum pernah melihat calon yang akan mempersuntingnya.
    Dilain pihak kakek ku bercerita, bahwa dia dijodohkan oleh orang tuanya sama seorang gadis. Karena penasaran, kakekpun pergi ke benteng menggunakan sepeda. Disebuah toko dilihatnya seorang gadis, gadis yang begitu cantik. Gadis itu asik memilih ubi yang ada didepannya. Kakekku berusaha melihat wajahnya, tetapi gadis itu tetap menundukkan wajahnya sehingga kakekku kesulitan melihat wajahnya. Pada saat itu kakekku tidak mengetahui bahwa gadis cantik itulah yang akan menjadi istrinya, karena gadis yang dijodohkan dengannya adalah gadis itu,..
Setelah ditentukan semuanya mereka pun menikah pada tahun 1964.
Awalnya mereka tak saling cinta, tapi mereka bisa membangun cinta mereka hingga mereka memiliki cucuk lebih dari 20 dan cicit 1,..



Kamis, 01 Januari 2015

Gak Ada Istilah Malam Tahun Baru

L : tadi mlm kn thun bru,..dak terasa ya udah thun 2015..
I : so??
L : Kok so? Emang kmu ndak ngeraya'in thun bru td mlm?
I : faedah merayakn thun bru td mlm apa?
L : endak gaul,.masak tahun bru ndak ngapa"in..ngumpul" bkar" ayam,bunyikn terompet,kn seru..
I : ndak seru ah,biasa aja.
L : sok sok'an kmu ni,..
I : bukn sok sok'an,.td mlm kn hanya pergantian bulan dari dsember k januari,.
L : kan tahun bru.
I : tahun bru ku udh lwat kemaren..
L : tahun bru apa? Kok udah lwat.kn bru td mlm.
I : tahun bru islam .hehe
L : oh bgto
I : sudahlah jgn sdih gto mukanya..yg terpentingkn mau tahun apa,bulan apa,or hari apa kita tetap memperbaiki diri n berubh kearah yg lbh baik...ok teman,senyum dong
L :(senyum)

Berjilbab itu WAJIB

A : dek kok pakek jilbab
B : kalau ndak pakek jilbab kasian bpak sya bg.
A : apa hubungannya bpak n jilbab?
B : ada hubungannya bg?
A : bingung abg dek.
B : nah kemaren t bg,adk ada bca hadits,intinya gni bunyinya "selangkah anak perempuan keluar tidak menutup auratnya maka selangkah pula ia mengantarkn bpaknya ke neraka" nah itulah seingat sya.
A : ah masak dek?
B : Yah bgtolah adanya.kan d Al-Qur'an jga ada perintah untk menutp aurat.
A : berarti kalau perintah,hukumnya wajib ya? Nah ngapa masih bnyak cwe muslim enggan berjilbab.
B : mereka tau bg hukum berjilbab wajib,n kalau ndak dilaksanakan akan dapat dosa..mereka tau tapi ndak yakin.
A : Adek dari SD kah pakai jilbb?
B : sya pakai jilbab bru 3 thun ..hahaha
A : WHAT??
B : kenapa bg?
A : aneh aja
B : hehehe..sya pun dulu malas pakek jilbb..soalnya panas,ribet..tapi sya bca" buku,n dibimbing jga sma seorg kakak..yah udah tau ilmunya jadi saya mantapkn untk menutp aurat bg..yah bgtolah hidup.kata kakak saya. Allah memberikn semua org hidayah.tergantung orgnya lagi hidayahnya mau diambil or dibiarkn aja.
A :(senyum)