Kamis, 05 September 2013

Ketika Aku dituntun untuk Berjilbab



Aku hanyalah seorang wanita lulusan SMA yang menyambung pendidikan di tingkat perguruan tinggi. STKIP PGRI Pontinak adalah sasaran kedua setelah aku tidak lulus di UNTAN. Di STKIP aku mengambil jurusan Matematika. Pada awal perkuliahan aku enggan menggunakan jilbab, walaupun saat tes wawancara aku disuruh oleh dosen untuk menggunakan jilbab. Bagiku jilbab akan menghalangiku terlihat cantik dan indah, karena aku merasa rambutku adalah mahkota yang wajib aku pamerkan, Astafirullah. Tiga bulan duduk dibangku kuliah aku mulai memberanikan diri menggunakan jilbab, yah jilbab yang biasa dan jilbabnya tidak menutupi dadaku. Yah jujur itu terpaksa karena aku sudah terlanjur janji sama dosen itu.
Aku juga punya pacar, yah bisa dibilang aku sayang sama pacarku, yah sayang-sayang gitulah. Kalau urusan solat aku paling malas, pokoknya hal yang berbau agama aku tidak suka karena aku tak tahu agama, yang aku tahu hanyalah “AKU ISLAM”,.. mengaji??? Kalau diingat-ingat udah hampir 2 tahun aku tak pernah menyentuh Al-Qur’an.
Bulanpun terus berganti, tak terasa sudah semester 3. Nah disemester ini aku sudah mulai belajar agama dengan mengikuti liqo’ yang ada di Kampus, tapi cuma ikut-ikutan jak. Dimulai dari sejak itu aku sudah sedikit demi sedikit memperbaiki solatku, yah setidaknya solat maghrib rutin aku lakukan yang lain masih belang-belang.
Di semester 4 aku mengenal seorang kakak, kakak LDK. Orangnya baik, badannya tinggi,jilbabnya lebar, cantik, kemana-mana membawa al-qur’an. Nah muncul keinginanku untuk membeli al-qur’an saku, dengan ditemani kemol aku pergi ke Gramedia. Aku beli al-qur’an yang berwarna hijau, karena aku suka warna hijauuu,. Solat udah diperbaiki, ngaji juga sudah mulai rutin dari hatiku muncul keinginan berjilbab panjang, karena kata kakak kalau udah tahu ilmunya tapi tidak dilakukan itu dosa. Akhirnya dengan hati yang mantap dan semua aku lakukan semata-mata hanya mengharapkan Ridho Allah aku pun berjilbab panjang dan menggunakan rok.
Semua yang kulakukan tak berjalan mulus, cobaan demi cobaan datang menghampiriku. Banyak yang tidak setuju dengan penampilanku,mereka bilang aku fanatik, mereka bilang aku sok alim, mereka bilang aku nanti tidak laku, belum lagi ibuku yang takut aku mengikuti aliran sesat, dan tidak hanya cobaan itu saja, pacarku mulai bertingkah dan terpaksa pada tahun 2012 pada bulan 8 aku memutuskan untuk putus. Yang menguatkanku adalah kakak-kakak ku,sahabatku Annisa (uni), Novri (kemol),titin (buntal), dan nanda.
Hampir setiap malam aku menangis, belum lagi cobaaan dipersahabatanku. Baru saat itulah aku merasakan terluka,sakit yang tak kunjung sembuh karena cobaan tak henti-hentinya menghampiriku. Kalau masalah percintaan,  aku masih belum bisa ikhlas. Rasa ingin pacaran lagi masih mengiang difikiranku tapi aku tetap bersikeras untuk tetap menahan rasa itu. Setiap aku sedih yang kuingat adalah perkataan kakakku yaitu Allah akan menguji kita dengan ujian yang sama karena kita belum lulus ujian itu. Ditambah lagi kehadiran seorang laki-laki yang baik padaku, tapi lagi-lagi sikit demi sedikit Allah menjauhkannya dariku. Sekarang aku sudah semester 7,.. sekarang aku tahu bahwa Allah sayang kepadaku, semoga hatiku diberi ketetapan untuk terus istiqomah.

percakapan ,..
si A : kw kok bisa pakek jilbab panjang?
si B : suka aja pakek jilbab panjang,..
si A : tapi jangan terlalu panjang, jangan terlalu fanatik,..
si B  : gimana ya?? Aku dah terbiasa kayak gini,..kalau ndak gini janggal,..
si A : berubah dah kw, dak kayak dulu,..
si B  : hahahaa,..dulu si aku luar biasa.
si A : tapi jangan terlalu, nanti ape kate orang
si B  : aku si ndak kyk gimana-gimana, kalau cara berpakaian ini dah jadi kebiasaan, dak bisa diubah. Biasa pakek jilbab pendek tapi dada tetap tertutup dan ndak berbayang,..
si A : kok bisa berubah sih sa,..heran aku,..
si B  : hehehe,..aku juga bingung ngapa bisa berubah,..kalau ingat-ingat masalalu akupun dak nyangka bisa jadi kayak gini,..
si A  : tapi jangan berlebihan, bagus si,..
si B  : aku si ikutkan kata hati dan Cuma peduli sama pandangan Allah,.